"Tari Legong", plywood 9mm, size: 47 x 60 cm (tampak samping)
Legong, adalah sekelompok jenis tarian klasik asal Bali yang memiliki kekayaan gerak yang sangat kompleks, dimana gerak itu sangat terikat dengan struktur tabuh gamelan yang mengiringinya. Sebutan Legong berasal dari kata "Leg" yang artinya gerak tari yang luwes dan lentur, dan "Gong" yang artinya gamelan (alat musik tradisional). Jadi "Legong" artinya gerak tari yang terikat (terutama tekanan atau aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Umumnya, Penari Legong ini selalu dilengkapi dengan Kipas sebagai alat bantu, ditarikan lebih dari 1 orang. Tari Legong dikembangkan di kraton-kraton Bali pada abad-19 dan tarian ini diciptakan pada masa pemerintahan raja Sukawati bernama I Dewa Agung Made Karna (1775-1825 M). Seorang guru legong dari desa Saba bernama I Gusti Gede Raka menuturkan bahwa legong telah ada di desanya sejak tahun 1811-M. Sampai saat ini ada sekitar 18 jenis tari legong yang dikembangkan di Bali, seperti di Gianyar, Badung, Denpasar, dan Tabanan. Lakon yang biasanya dipakai sebagai dasar tarian legong, biasanya bersumber pada cerita:
Sebagai contoh gambaran visual seperti apa tari legong itu, bisa diikuti video youtube (durasi kurang dari 3 menit) berikut ini, yaitu Tari Legong-Kuntul:
Sedangkan ekspresi guratan solder pada kayu (plywood) yang terbakar sebagai berikut:
No comments:
Post a Comment