Sunday, July 31, 2016

Belajar Seni di Tokyo

Hallo sahabat pecinta pirografi Indonesia, apa kabar?

Anjani as Samurai, plywood 35x45cm (not for sale)
Awal Juli lalu Anjani sempat mengunjungi kakak kandungnya ke Tokyo. Ada beberapa foto yang bisa dibagikan (share) selama proses pembelajaran seni-rupa ke Tokyo. Belajar dari perjalanan peradaban dan budaya Jepang melalui kunjungan ke Museum Edo-Tokyo:

Tiket masuk ke museum Edo-Tokyo, 600 Yen
Salah satu lukisan kuno di Museum Edo-Tokyo

Anjani dan Mama berfoto di depan lukisan besar di Museum-Edo, Tokyo
Mengunjungi kuil dengan lampion besar di Asakusa, Tokyo:

Lukisan ini dijual di salah satu toko souvenir sekitar kuil Asakusa. Ukurannya tidak besar, cuma sekitar 50 x 70 cm, harganya tertulis 172.800 Yen atau sekitar Rp.22.400.000,-
 
Lukisan di Asakusa yang dibandrol 172.800 Yen (sekitar Rp.22 juta)
Berikut ini adalah contoh beberapa lukisan yang terpajang di dinding-dinding sepanjang jalan masuk menuju kuil lampion besar di Asakusa-Tokyo yang menceritakan sekitar kuil di Asakusa ini.




Lukisan sekitar kuil di Asakusa-Tokyo
Anjani menunggu sunset bersama Abang di Daiba-Beach, Minato-ku, Tokyo

Anjani bersama Mama mengunjungi kuil di Kamakura-Tokyo

Membandingkan tinggi badan pesumo Yokozuna Akebono yang tingginya 203 cm

Yokozuna terpendek (Kagamizato) setinggi Abang (172 cm)
Sketsa pirografi yang mengekspresikan pertandingan sumo:
 Sketsa Sumo, plywood 35x45cm

Trio (Kitagawa Utamaro version), 35x45cm (not for sale)

Monday, May 23, 2016

Thursday, May 5, 2016

Beberapa Sketsa May-2016

"Winnie Myanyima (Oxfam GB), 20x30cm (not for sale)
"Rhisang Sketch", 20x30cm (NOT FOR SALE)

"Nissa & Her Husband", 30x40cm (NOT FOR SALE)

"Novi", plywood 30x45cm (SOLD)

Tuesday, April 5, 2016

Showroom Pirografi di Bogor

Hallo sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

AKSES KE SHOWROOM PIROGRAFI:

Beberapa produk pirografi dari Anjani Gallery sejak Desember 2015 telah digelar dan dipasarkan di Bogor. Lokasi tepatnya adalah di Showroom Jaket Kulit Asli Kalong, Jalan Saptadji Hadiprawira, samping SPBU Cilendek-Barat, Bogor. Lokasi ini mudah dijangkau, dari Pintu Tol Sentul-Selatan, belok ke kanan masuk ke Tol Lingkar Luar Bogor (BORR) menuju arah perumahan Yasmin. Sampai traffic-light ujung perumahan Yasmin, lalu belok ke kiri (masuk di Jl. Saptadji Hadiprawira atau menuju Jl.Dr.Semeru), lalu sekitar 1 km sebelah kiri jalan akan ketemu showroom Jaket Kulit Kalong (sebelah SPBU-Cilendek). Jarak dari Pintu Tol-BORR sampai showroom sekitar 10 km, peta dan arahnya bisa dilihat di bawah ini:
Peta dan arah akses ke Showroom Pirografi

Suasana malam di showroom Pirografi dan Pusat Jaket Kulit Kalong, parkiran cukup luas.



Kolaborasi Pirografi dan Jaket Kulit, persis di samping SPBU-Cilendek
Di showroom ini, selain menggelar dan menjual jaket kulit, batu akik, beberapa kerajinan, kaligrafi, lukisan kanvas, juga tersedia produk-produk Pirografi (Lukisan-Bakar). Produk-produk pirografi dengan berbagai tema umum tersedia di sini.

Sunday, March 27, 2016

Pirografi Becak

Hallo sahabat pecinta pirografi Indonesia, apa kabar?

Kali ini galeri akan menampilkan lukisan pirografi bertema "Becak", yaitu sejenis transportasi publik yang sudah semakin langka (hampir punah). Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") adalah suatu modatransportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Menjadi pengemudi becak merupakan salah satu cara untuk mendapatkan nafkah yang mudah, sehingga jumlah pengemudi becak di daerah yang angka penganggurannya tinggi dapat menjadi sangat tinggi, dan akan akan menimbulkan pelbagai keruwetan lalu lintas. Karena itu becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak menampilkan “eksploitasi manusia atas manusia”.
(Referensi tentang Becak)

"Becak", plywood 60x70cm.



Salam Pirografi Indonesia !!!
Anjani Gallery/Mar-2016

Thursday, March 17, 2016

Pirografi Sumpit Dayak

Hallo para sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

Sumpit adalah senjata khas masyarakat Dayak di Kalimantan, dimana senjata ini digerakkan oleh tiupan mulut, semakin kuat tiupannya maka mata sumpit akan semakin melesat jauh sampai mencapai 200 meter. Senjata ini dikenal sangat menakutkan dan mematikan. Menakutkan karena senjata ini berjalan sekejap dalam kesunyian/kesenyapan, tanpa ada suara tahu-tahu ada jarum atau mata sumpit yang menempel di leher lawan misalnya, lalu dalam hitungan detik lawan pun tumbang. Mematikan karena pada ujung mata sumpit terkandung racun yang mematikan, racun bisa dari campuran tanaman getah ipuh, atau bisa dari racun ikan buntal, racun kalajengking, atau ular. Sumpit selain digunakan masyarakat Dayak sebagai senjata untuk berburu di hutan, juga digunakan sebagai senjata untuk berperang. Untuk eksplorasi informasi sekitar sumpit lebih jauh bisa akses ke link berikut: https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpit_(senjata).

"Sumpit Dayak", plywood ukuran 60 x 66 cm.
Lukisan di atas adalah lukisan bakar, yaitu lukisan yang dihasilkan dari hasil penorehan alat (semacam solder) yang dipanaskan dengan suhu tertentu untuk menghasilkan coretan dan arsiran sesuai warna dan kondisi yang diharapkan pada sebuah bidang plywood/kayu. Warna yang dihasilkan di lukisan ini adalah warna natural, yaitu warna kayu yang gosong atau terbakar oleh alat yang dipanaskan. Jika kita melihat dan meraba lukisan original-nya, maka warna dan tekstur goresan bakaran akan nampak dan terasa sekali.

Pirografi Sepeda

Hallo sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

Sepeda adalah sarana transportasi yang paling efektif bagi masyarakat pedesaan. Sepeda juga dimanfaatkan sebagai alat untuk menjajakan dagangan ibu-ibu yang keliling dari desa satu ke desa lainnya di sekeliling Rawa-Pening, Jawa-Tengah. Mereka menjajakan dagangan seperti kue-kue pasar, kain batik, sayur-mayur, jual jamu (tentu namanya bukan lagi jamu-gendong), alat-alat rumah tangga, bahkan tukang kredit antar desa pun menggunakan sepeda seperti ini. Mungkin penjaja dagangan seperti ini sudah semakin langka mengingat sepeda-motor sudah menggantikannya. Lukisan Pirografi (lukisan bakar) di bawah ini mencoba mengekspresikan hal tersebut.

"Sepeda", bahan plywood tebal 12 mm, ukuran 50 x 90cm.
Lukisan di atas adalah lukisan bakar, yaitu lukisan yang dihasilkan dari proses penorehan alat tertentu (seperti solder) yang dipanaskan dalam suhu tertentu, pada bidang plywood dengan ketebalan 12 mm. Lukisan ini tanpa menggunakan pewarna sintetis, warna yang ada dalam lukisan adalah warna natural dari kayu yang terbakar atau yang gosong.

Dear Friend Inne



Dear Friend Inne, 20x30cm (SOLD)

Saturday, February 20, 2016

Pirografi Potret Jokowi

Hallo para sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

Hari ini galeri baru saja selesai membingkai produk tengah Februari berjudul "Senyum Jokowi", plywood 30x40cm seperti terlihat di bawah ini:

Bagi yang berminat koleksi lukisan ini silahkan kontak langsung via WA: 0813 1911 9455.

Salam Pirografi Indonesia !!!
Anjani Gallery/Feb-2016

Sunday, February 7, 2016

Monday, January 25, 2016

Come n Join


"Come n Join", plywood 45x50cm


"Andre's Couple", plywood 40x45cm (SOLD)


"Hutanku Gak Indah Lagi", plywood 75x75cm (NOT FOR SALE)

"Wayang dan 5 Perempuan", plywood 75x75cm (NOT FOR SALE)


"Gembala Baik", plywood 45x50cm (SOLD)


"Ramayana Dance", plywood 60x60cm (black fire-spray background)



"Iwak-iwakan", plywood 45x60cm (Booked)



"Jokowi Bla, Bla, Bla", plywood 30x40cm (refining)

"Jordan River", plywood 45x50cm (not for sale)

"Temptation" plywood 30x40cm (not for sale) 



"Kirik Melas", plywood 25x30cm (refining with fire-spray)


Fire-Spray for backgorund block of "Kirik-Melas"

Special order as a gift (SOLD)

"Soepardi-Wahyu", plywood 30x40cm (Not For Sale, As a Birthday-Gift)

Salam Pirografi Indonesia !!!
Anjani Gallery/Jan-2016