Monday, October 12, 2015

Daniel Di Sarang Singa

Latar Cerita


Kisahnya, adalah seorang bernama Daniel yang hidup abad ke-6 SM di jaman Babilonia pada masa pemerintahan Raja Darius yang orang Media. Daniel adalah satu dari tiga pejabat tinggi kerajaan, dia pejabat raja yang sangat disegani. Oleh karena kesuksesannya, para pejabat kerajaan yang non-Yahudi sangat cemburu terhadap kinerja Daniel dan mereka bersekongkol mencari akal untuk menjatuhkan atau menyingkirkan Daniel.

Upaya mereka berhasil membujuk dan menjebak Raja Darius agar raja mau menerbitkan fatwa (dekrit) tentang larangan sembahyang selama 30 hari kepada Allah apa pun kecuali hanya kepada raja saja. Bagi siapa pun yang ketahuan melanggar fatwa itu, dia harus dihukum dengan dijebloskan ke goa singa.



Dari pengintaian para pejabat raja yang dengki itu, ketahuan bahwa Daniel setiap hari tetap sembahyang kepada Allahnya, walaupun fatwa raja sudah melarangnya. Akhirnya Daniel dilaporkan ke raja dan hukuman harus konsisten dijatuhkan kepadanya. Walaupun Daniel seorang pejabat/pembesar kerajaan sekalipun, hukuman harus berjalan. Meskipun Raja Darius sebenarnya sangat menyesal atas kasus ini, tapi raja tidak mungkin membatalkan fatwanya. Daniel harus tetap menjalani hukuman dimasukkan ke penjara atau tepatnya sebuah goa yang berisi singa-singa lapar. 


Karena keyakinan Daniel kepada Allahnya, walaupun dia berada di sarang singa, Daniel terbebas dari terkaman singa-singa lapar tersebut. Allah telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan rahang-rahang singa agar tidak memakan Daniel. Akhirnya Daniel pun dikeluarkan kembali dari sarang singa, dan sejak peristiwa itu diketahui, raja pun menulis fatwa baru agar semua penduduk mulai saat itu takut dan percaya kepada Allah yang disembah Daniel. (Sumber cerita: Kitab Perjanjian Lama, Daniel 6:1-29)

Pelajaran yang diperoleh: Allah yang Daniel sembah  terbukti berkuasa atas hidup Daniel, sehingga orang lain akhirnya percaya kepada Allah yang Daniel sembah.  Jadi, adalah keliru kalau kita berlagak sok jagoan untuk membuktikan bahwa diri kita berkuasa terhadap hidup orang lain supaya orang lain mau menyembah kepada Allah yang kita sembah.  


Lukisan “Daniel In Lion’s Den” (Dalam Berbagai Versi)


Dalam Wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/Daniel_in_the_lions%27_den) ada lukisan dalam 2 versi, yaitu Daniel dilukiskan masih berusia muda (dilukis oleh Peter Paul Rubens, 1615) dan Daniel digambarkan dalam usia tua (dilukis oleh Briton Riviere, 1890).  

Menurut James Montgomerry dan juga ditegaskan dalam Wikipedia, perkiraan umur Daniel waktu itu adalah di atas 80 tahun, atau sudah tergolong usia tua. 

Sebenarnya ada banyak versi lukisan yang bertema Daniel di sarang singa dan versi-versi itu tergantung dari latar-belakang dan preferensi senimannya dalam menafsirkan latar ceritanya. Ada yang versi Daniel muda vs. Daniel tua, ada versi lukisan menampakkan malaikat, ada yang tanpa malaikat, ada yang menggambar sarang singa (lion's den) berupa goa berdinding batu alamiah, ada juga yang berdinding batu tertata bikinan manusia disertai jeruji besi, ada yang menggambarkan lobang/pintu di bagian atas goa, tapi ada juga yang menggambarkan lobang/pintu di samping, ada versi pakaian Yahudi, ada yang versi Mesir, ada yang versi Arab, ada yang versi pejabat kerajaan, dan lain-lain versi. 

Pirografi Daniel Di Sarang Singa Versi Anjani-Gallery

“Daniel Di Sarang Singa”, 60x94 cm (not for sale)

Pirografi "Daniel Di Sarang Singa" Dilihat Dari Samping

No comments:

Post a Comment