Salam budaya Indonesia,
Kali ini Anjani Art Gallery akan menampilkan beberapa produk yang terkait dengan pemanfaatan kayu bekas (kayu buangan). Hal ini sangat sesuai dengan filosofi dasar kami bahwa "Waste is only waste when wasted". Demikian juga, kayu bekas atau potongan-potongan kayu yang dibuang dan tidak termanfaatkan akhirnya akan menjadi sampah jka tidak dimanfaatkan secara baik.
Berikut adalah beberapa contoh karya seni kayu bakar (Wood Burning Art) yang para sahabat semua pasti bisa mengikuti dan mengerjakannya...
Pirografi Hiasan Meja dari Kayu Bekas |
Pembakaran kayu berfungsi sebagai upaya menguapkan unsur Selulosa (senyawa karbohidrat kompleks pada setiap kayu) dan menysakan unsur Lignin (senyawa keras kayu yang tahan api dan kedap air). Teknik pembakaran seperti ini di Jepang dikenal dengan sebutan Shou Sugi Ban atau YakiSugi, yaitu cara tradisional Jepang untuk pengawetan kayu. Dengan pembakaran ini, bermanfaat untuk:
(1). Kayu tahan terhadap api.
(2). Kayu kedap air (unsur karbohidrat yang sudah diubah menjadi karbon/CO2) adalah isolator air.
(3). Kayu tahan hama ngengat, rayap, serangga bubuk, dll yang gemar makan karbohidrat kayu.
(4). Penampakan/penampilan kayu jadi leih gelap, atau terkesan kayu tua dan keras.
Dengan ditambah vernis pada permukaan kayu, ini akan lebih melindungi kayu dari cuaca dan jamur.
Kuil-kuil (temples and shrines) di Jepang usianya bisa tahan lebih dari 120 tahun karena mereka menerapkan teknik pengawetan kayu seperti ini.
Kunjungi juga link: https://sekar-anjani.blogspot.com/
Salam Pirografi Indonesia
Anjani Art Gallery
Sept-2020.