Thursday, December 31, 2015

Tuesday, December 22, 2015

Sunday, December 20, 2015

Saturday, December 12, 2015

Geisha-1


Geisha-1, 35x45 cm, IDR.350.000

Let My Heart Be Broken

Hallo sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

Produk pirografi ke-90 ini galeri menampilkan tokoh bernama Robert "Bob" Pierce, seorang aktivis kemanusiaan. Tokoh ini tahun 50-an mendirikan lembaga pelayanan masyarakat (kalau saat ini secara umum disebutnya NGO) yang bernama World Vision International (WVI), lalu pada tahun 70-an dia juga mendirikan lembaga Samaritan's Purse. Dia dikenal dengan slogan/quote/spiritnya yang tertulis: "Let my heart be broken by the things that break the heart of God" (Biarlah hatiku hancur oleh hal-hal yang meremukkan hati Tuhan).

Plywood 9mm, size: 32x40 cm

Thursday, December 10, 2015

Pirografi di Media Kulit

Hallo sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

Galeri mencoba belajar pirografi pada media kulit dengan hasil seperti di bawah ini.
Pembelajaran yang diperoleh, kelebihan dari ber-pirografi di media kulit adalah:
1. Hasil akhir obyek lebih tampak menonjol (Emboss) sehingga terkesan seperti lukisan 3D.
2. Proses pembakaran pada kulit tidak butuh panas yang tinggi/intensif, karena kulit lebih peka terhadap panas.
Sisi kelemahannya adalah:
1. Pembuatan pola/desain pada kulit tidak bisa dilakukan dengan pensil atau "nge-blat" karbon, untuk itu perlu upaya tersendiri jika ingin melukis obyek yang membutuhkan presisi tinggi.
2. Permukaan kulit yang licik seringkali meembuat terpelesat saat penorehan solder, jadi diperlukan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan presisi penorehan.

Perlu diperhatikan pula bahwa kulit dengan warna natural (coklat muda/krem) akan sangat membantu dalam menonjolkan obyek lukisan daripada kulit dengan warna gelap.


Setelah kulit dipotong sesuai ukuran obyek gambar, lalu ditempel dan di-lem pada lembar triplek yang divernis, dan hasilnya seperti ini:


Video karya orang lain dalam proses pembuatan pirografi pada media kulit di Yunani bisa dilihat di bawah ini:


Beberapa link yang terkait dengan pirografi pada media kulit juga bisa diikuti di bawah ini:


1. Lukisan-lukisan rumah pada kulit persegi-empat:  http://leatherpyrography.blogspot.co.id/

2. Lukisan pirografi di tas kulit: 

3. Lukisan-lukisan binatang di kulit: http://www.cabincreations.net/pyrography-leather.html

4. Produk dan desain pirografi untuk media kulit:



5. Galeri pirografi khusus media kulit: http://www.hendrikvrey.com/galleries.html

6. Lukisan binatang dan potret pada media kulit: http://www.karibuafrika.co.za/?page_id=48


Salam Pirografi Indonesia !!!
Anjani Gallery/Des-2015

"Mom From Calcuta"

Hallo sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

Produk pirografi berjudul: "Mom From Calcuta", plywood 9mm, size: 32x38 cm.

Mother Teresa (SOLD)

Anjani Gallery/Des-2015

"Ahimsa Never Die"

Produk pirografi ke-87 berjudul "AHIMSA Never Die", plywood 9mm, 32x40cm
Gandhi, 32x40 cm (not for sale)
Anjani Gallery/Des-2015

"Ahok - Jakarta Famous Man"


Ahok-Jakarta Famous Man, 32x40 cm (SOLD)


Hard Fighting


Hard Fighting, 60x78cm, IDR.2.200.000

Tuesday, November 24, 2015

Pirografi Khusus Untuk GKP

Hallo Sahabat Pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?

Gereja Kristen Pasundan (GKP) berkantor pusat di Bandung. GKP bukan gereja kesukuan, tetapi gereja wilayah yang melayani jemaat yang tersebar di wilayah Jawa bagian Barat (Provinsi Jawa-Barat, DKI, dan Banten). Kalau dilihat sejarahnya secara singkat, GKP dirintis sejak tahun 1851, yaitu sejak didirikannya lembaga yang bernama Genootschap voor Inen Uitwendige Zending te Batavia (GIUZ) di Jakarta, oleh beberapa orang Eropa dan beberapa Lembaga Pekabaran Injil. Lembaga ini bekerjasama dengan berbagai lembaga Zendeling di Belanda, mengelola sekolah-sekolah dan pelayanan medis untuk masyarakat di Jawa bagian Barat. 

Tahun 1878 Seminari Theologia Depok didirikan (ini cikal-bakal dari STT Jakarta) oleh lembaga Nederlandsche Zendelings Vereeniging (NZV). Sekolah ini dimanfaatkan oleh NZV untuk mempersiapkan orang-orang pribumi untuk membantu dalam mengabarkan Injil.  Tahun 1879 Alkitab Perjanjian Baru terjemahan dalam bahasa Sunda diterbitkan. Tahun 1891 Alkitab lengkap dalam bahasa Sunda hasil terjemahan Zendeling S. Coolsma diterbitkan.

Tahun 1908 di Jawa Barat sudah berdiri 26 sekolah oleh NZV dengan jumlah murid 1.700 orang. Tahun 1910 Rumah Sakit Immanuel didirikan di Bandung, lalu menyusul Rumah-rumah Sakit di tempat lain seperti Cibadak dan Purwakarta untuk memberi pelayanan medis kepada masyarakat di Jawa bagian Barat.

Tahun 1915 sudah tercatat 24 Jemaat Kristen yang dilayani oleh NZV yang tersebar di Karesidenan Jawa Barat dengan jumlah anggota 2.956 jiwa. Tahun 1917 Tata Gereja yang diberi nama Atoeran Perkoempoelan Orang Kristen di Pasoendan disahkan dalam konperensi para Zendeling NZV di Jawa Barat. Tahun 1918 Pdt. Titus ditahbiskan menjadi pendeta pribumi pertama dalam rangka kegiatan NZV. Tahun 1932 Wilayah pelayanan NZV di Jawa bagian Barat sudah terdapat 5.497 orang Kristen Pribumi, keturunan China dan suku-suku lainnya.

Tanggal 14 November 1934 Gereja Kristen Pasundan menjadi gereja yang berdiri sendiri. Dr. N.A.C Slotemaker de Bruine, konsul Zending yang bertindak mewakili pimpinan NZV di negeri Belanda dalam suatu upacara di Gedung Gereja Jemaat Bandung membacakan piagam penyerahan sekaligus melantik RAD AGENG (Majelis Besar) sebagai badan pimpinan semua jemaat Kristen di Jawa Barat.

Tahun 1936 GKP yang pada waktu itu disebut de Christelijke kerk van West Java disahkan menjadi Gereja dengan status Badan Hukum. Jemaat-jemaat Pasundan merupakan jemaat campuran orang-orang Sunda, Cina dan suku-suku lainnya. Seiring dengan perkembangan jemaat asli Jawa Barat, orang-orang Tionghoa pun mulai tertarik kepada Injil dan bergabung menjadi jemaat Pasundan. Namun dengan perkembangan jemaat yang semakin pesat, dengan jumlah jemaat Tionghoa melebihi jumlah jemaat Pasundan, maka pada tahun 1938 jemaat Tionghoa mulai melepaskan diri dari keanggotaannya sebagai jemaat Pasundan dan mendirikan gereja Tionghoa. Dan berdiri Gereja Tionghoa Kie Tok Kauw Hwee (sekarang dikenal sebagai Gereja Kristen Indonesia/GKI- Jawa Barat). 

Tahun 1936 di Jawa Barat tercatat ada 36 Sekolah Dasar dengan jumlah murid: 3.866 orang, 14 Hollandsh Inlandsche School (HIS), 1 Hollandsch Chineese School, 1 Meer Uitgebreid Leger Onderwijs (MULO) dan 1 Sekolah Guru yang didirikan dan ada hubungannya dengan NZV.

Tahun 1942 Kepemimpinan GKP mulai dipegang sepenuhnya oleh orang-orang pribumi (Bumiputra) karena dalam masa pendudukan Jepang para Zendeling Belanda tidak lagi dapat melakukan kegiatannya. Pengurus Harian Rad Ageng saat itu, terdiri: Ketua Pdt. Aniroen, J.Elia sebagai Sekretaris, Martinus Abednego sebagai Bendahara dan Pdt. Kasdo Tjokrosiswondo sebagai anggota. Pada tahun ini pula NZV menyerahkan pekerjaan pelayanan dan semua harta milik seperti sekolah-sekolah dan rumah-rumah sakit kepada GKP.

Tahun 1945-1949 Pada masa transisi setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), dalam keberadaan RI yang masih muda usia, terjadi pengacauan terhadap jemaat-jemaat GKP, antara lain di Cigelam, Gunung Putri dan Kampung Sawah. Banyak anggota jemaat yang terpaksa mengungsi atau pindah ke tempat-tempat lainnya.

Dalam masa itu, Pdt. J.v.d.Weg yang sudah dibebaskan dari Kamp tawanan tentara Jepang pergi kembali ke Juntikebon, dimana sebelum pendudukan tentara Jepang ia sudah bekerja disana. Setibanya di Juntikebon, beliau malah dibunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tahun 1946-1947 Kedudukan Pengurus Harian Darurat GKP dipindahkan ke Garut sehubungan dengan gencarnya pertempuran antara Pasukan RI dengan pasukan Belanda di Bandung yang menyebabkan pengungsian besar-besaran pada penduduk kota itu. 

Tahun 1951 NZV diintegrasikan ke dalam Nederlandse Hervormde Kerk (Gereja Hervormd Belanda). Sejak itu GKP berhubungan dengan NHK melalui Dewan Pekabaran Injil NHK di Oegstgeest, negeri Belanda. Pada pemberontakan DI/TII, beberapa jemaat GKP di pedesaan mengalami gangguan dan yang paling parah dialami oleh jemaat di Tamiyang, dimana Pdt. Usman Sarin ditembak mati oleh gerombolan pengacau.

Tahun 1959 GKP menjadi anggota Dewan gereja-gereja di Asia Timur (East Asian Christian Conference, yang dikemudian hari berubah menjadi Christian Conference of Asia). Pada tahun tersebut GKP tercatat ada: 32 Jemaat, dengan: 9.127 jiwa. Tahun 1961 GKP menjadi anggota Dewan gereja-gereja sedunia (World Council of Churches). Tahun 1967 GKP menjalin hubungan kerjasama dengan Presbyterian Church of New Zealand. Tahun 1968 GKP memulai hubungan kerjasama dengan Basel Mission, Swiss. Tahun 1970 GKP menjadi anggota Aliansi sedunia Gereja-gereja Reformasi (World Alliance of Reformed Churches - WARC).

Jadi secara resmi, GKP berdiri sejak tanggal 14 November 1934, yaitu jauh sebelum NKRI lahir dan pada pertengahan November 2015 GKP genap berusia 81 tahun dengan jumlah jemaat yang dilayani mencapai sekitar 30 ribu jiwa. Sedangkan GKP Jemaat-Depok berdiri pada tanggal 6 September 1953, atau sampai kini sudah berusia 62 tahun. Melayani lebih dari 800 jiwa.

Pendeta yang pernah melayani di GKP Jemaat Depok :
1. Pdt. Christian Elia (1954 – 1967)
2. Pdt. Rosi Yohandi (1967 – 1968)
3. Pdt. K. Suryanata (1968– 1974)
4. Pdt. Agustinus Atua (1974 – 1988)
5. Pdt. Sutarno, S.Th. (1989 – 1998)
6. Pdt. Lelly Frida Sundoro, S.Th, M.Pd (1999 – 2009)
7. Pdt. Supriatno, M.Th (2009 – 2010)
8. Pdt. Elsa Novita Tureay, S.Si. ( 2010 – Sekarang)

Sebagai persembahan untuk perjalanan panjang GKP pada umumnya yang sudah berusia 81 tahun, dan GKP-Depok secara khusus yang sudah berusia 62 tahun; dengan tema dan rujukan yang terambil dari kitab:
- Yohanes 21:16: "Gembalakanlah domba-dombaKu";
- 1 Petrus 5 : 2: "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan tetapi dengan pengabdian";
Maka pada akhir November 2015 Anjani Gallery telah mempersembahkan produk pirografi yang ke-81 seperti terlihat di bawah ini untuk ulang-tahun GKP yang ke-81. 

Pada lukisan bagian KIRI terdapat gambar 2 pohon kelapa, 2 gunung yang di depannya terdapat areal persawahan. Ini adalah gambaran dari Logo-GKP secara umum.  Sedangkan pada lukisan bagian KANAN terdapat gambar bangunan gereja adalah model gedung GKP-Jemaat Depok yang terdapat di Jalan Stasiun, Depok-Lama.

Salam Pirografi Indonesia !!!
Anjani Gallery/Nov-2015

Referensi:
http://el-saydie.blogspot.co.id/2011/02/gereja-kristen-pasundan-gkp.html
http://gkpdepok.info/selayang-pandang-gkp-jemaat-depok/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Kristen_Pasundan
http://st291735.sitekno.com/page/36694/penutupan-gereja.html
http://www.in-christ.net/links/gkp-gereja-kristen-pasundan
https://www.facebook.com/pages/GKP-Jemaat-Depok/499178706818447