Hallo sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?
Produk pirografi ke-90 ini galeri menampilkan tokoh bernama Robert "Bob" Pierce, seorang aktivis kemanusiaan. Tokoh ini tahun 50-an mendirikan lembaga pelayanan masyarakat (kalau saat ini secara umum disebutnya NGO) yang bernama World Vision International (WVI), lalu pada tahun 70-an dia juga mendirikan lembaga Samaritan's Purse. Dia dikenal dengan slogan/quote/spiritnya yang tertulis: "Let my heart be broken by the things that break the heart of God" (Biarlah hatiku hancur oleh hal-hal yang meremukkan hati Tuhan).
Hallo sahabat pecinta Pirografi Indonesia, apa kabar?
Galeri mencoba belajar pirografi pada media kulit dengan hasil seperti di bawah ini.
Pembelajaran yang diperoleh, kelebihan dari ber-pirografi di media kulit adalah:
1. Hasil akhir obyek lebih tampak menonjol (Emboss) sehingga terkesan seperti lukisan 3D.
2. Proses pembakaran pada kulit tidak butuh panas yang tinggi/intensif, karena kulit lebih peka terhadap panas.
Sisi kelemahannya adalah:
1. Pembuatan pola/desain pada kulit tidak bisa dilakukan dengan pensil atau "nge-blat" karbon, untuk itu perlu upaya tersendiri jika ingin melukis obyek yang membutuhkan presisi tinggi.
2. Permukaan kulit yang licik seringkali meembuat terpelesat saat penorehan solder, jadi diperlukan konsentrasi tinggi untuk mendapatkan presisi penorehan.
Perlu diperhatikan pula bahwa kulit dengan warna natural (coklat muda/krem) akan sangat membantu dalam menonjolkan obyek lukisan daripada kulit dengan warna gelap.
Setelah kulit dipotong sesuai ukuran obyek gambar, lalu ditempel dan di-lem pada lembar triplek yang divernis, dan hasilnya seperti ini:
Video karya orang lain dalam proses pembuatan pirografi pada media kulit di Yunani bisa dilihat di bawah ini:
Beberapa link yang terkait dengan pirografi pada media kulit juga bisa diikuti di bawah ini: